Iklan 728x90 inSastra.com

Lomba Sastra

Kenali Majas #35 - Repetisi Tautotes


Majas Repetisi Tautotes

Repetisi merupakan salah satu ragam majas penegasan yang memiliki banyak bentuk. Seri artikel kenali majas telah membahas bentuk repetisi tersebut satu per satu. Dan majas repetisi terakhir yang akan dibahas adalah tautotes. Meski memiliki penamaan yang mirip, tautotes tidak sama dengan majas tautologi yang bukan termasuk dalam majas repetisi.

Sebelunya: Kenali Majas #34 - Repetisi Simploke


Daftar Isi [Sembunyikan]


Definisi Tautotes

Sebagai salah satu majas repetisi, tautotes tentu berbentuk pengulangan. Repetisi pada tautotes tidklah sesederhana megulangi kata atau kelompok kata. Menurut Nyoman Kutha Ratna, tautologi merupakan repetisi dalam sebuah konstruksi. Konstruksi yang dimaksud dalam definisi tersebut adalah susunan dan hubungan kata dalam kelompok kata atau dalam kalimat.

Kelompok kata atau kalimat dibangun oleh susunan kata yang saling memiliki keterkaitan. Kata-kata yang membangun kalimat ini biasa dikenal sebagai subjek, predikat, objek, keterangan, dan pelengkap. Hal ini yang dikatakan sebagai konstruksi. Repetisi tautotes tidak harus mengulangi suatu kata dengan peranan yang sama. Misalnya, bisa saja suatu kata berperan sebagai subjek akan berperan sebagai objek atau keterangan dalam pengulangannya.

 

Layanan Pracetak LNTRA

Contoh Tautotes

Petir menjerit di telingaku, aku menjerit diusik petir, jeritku ditelan petir.
Hari sudah setengah delapan. Hari akan cerah kelihatannya. Dan, hari ini hari kemerdekaan.

Pada contoh pertama, terdapat repetisi pada kata petir, jerit, dan aku. Kata-kata tersebut diulang-ulang sehingga menimbulkan penegasan untuk makna yang dimaksud. Tanpa menggunakan tautotes, kalimat tersebut kurang lebih akan menjadi seperti ini, "Suara jeritku tak terdengar, tertutup oleh suara petir."

Sedangkan pada contoh kedua, repetisi tautotes diterapkan dalam tiga kalimat dengan mengulang-ulang kata hari. Contoh ini merupakan kutipan cerpen karya HB. Jassin yang berjudul Jiwa Merdeka di Bawah si Tiga Warna. Dengan mengulangi kata hari, HB. Jassin menekankan pada pembaca bahwa hari yang dimaksud dalam kalimat tersebut bukanlah hari yang biasa, rupanya hari itu adalah hari kemerdekaan. (inSastra.com/Amry Rasyadany)

Contoh Repetisi Tautotes



Daftar Pustaka


No comments

Salam pegiat sastra .....

Bagaimana tanggapan Anda mengenai tulisan di atas?
Berkomentarlah dengan bahasa yang santun dan berikan manfaat untuk sesama.

Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun, serta pertanyaan seputar kesusastraan. Mari bersama membentangkan wawasan kesusastraan.