Iklan 728x90 inSastra.com

Lomba Sastra

Kenali Majas #34 - Repetisi Simploke


Majas Repetisi Simploke

Repetisi merupakan gaya bahasa yang kerap digunakan dalam praktik berbahasa di Indonesia. Dengan repitisi, pembicara atau penulis dapat mempertegas kalimat yang akan disampaikan. Profesor Nyoman Kutha Ratna menyebutkan bahwa repetisi merupakan gaya bahasa yang pas digunakan sebagai penegasan tanpa harus menggunakan bentuk kekerasan. Repetisi menegaskan segala sesuatu yang dianggap penting dengan mengulang dan mengingatkan kembali. Repetisi juga tak hanya berlaku untuk satu kata, namun dapat juga diterapkan pada beberapa kata sekaligus, misalnya pada repetisi simploke yang mengulangi kata di depan dan di akhir kalimat.

Sebelumnya: Kenali Majas #33 - Repetisi Mesodiplosis


Daftar Isi [Sembunyikan]

 

Layanan Pracetak LNTRA

Definisi Simploke

Kata simploke berasal dari bahasa Yunani (συμπλοκή/symplokē) yang berarti rajutan atau jalinan. Repetisi symploke merupakan salah satu majas repetisi yang mengulang kata atau kelompok kata di awal dan di akhir kalimat dalam beberapa kalimat yang beriringan. Nyoman Kutha Ratna menyebutkan simploke sebagai perulangan pada awal dan akhir baris yang terjadi dalam beberapa baris.

Melihat dari bentuk pengulangannya, simploke dapat dikatakan sebagai penerapan repetisi anafora dan epifora sekaligus. Seperti yang telah kita ketahui, anafora merupakan majas repetisi yang mengulagi kata atau kelompok kata yang terletak di depan kalimat (baca Kenali Majas #25 - Repetisi Anafora). Sedangkan epifora, atau yang juga disebut epistrofa, merupakan majas repetisi yang mengulangi kata atau kelompok kata yang terletak di belakang kalimat (baca Kenali Majas #29 - Repetisi Epifora/Epistrofa).



Contoh Simploke

Remaja mabuk, rusaklah masa depan. Remaja memperkosa, hilanglah masa depan. Remaja membunuh, habislah masa depan.
Siapa yang mencuri uang rakyat? Siapa yang menggusur rumah rakyat? Siapa yang membunuh hidup rakyat? Siapa yang merayu-rayu rakyat?

Contoh pertama teradapat repetisi simploke pada kata remaja dan masa depan. Tiga kalimat tersebut sebenarnya dapat dijadikan satu kalimat karena memiliki kesamaan maksud, misalnya "Remaja mabuk, memperkosa, dan membunuh dapat merusak masa depan". Namun agar menimbulkan kesan tegas, maka diurailah kalimat tersebut menjadi tiga kalimat dengan memberi penambahan repetisi simploke.

Demikian juga halnya pada contoh kedua, terdapat empat pertanyaan yang sebenarnya merupakan satu kalimat. Namun kalimat tersebut menjadi lemah karena kurang diberi penekanan, misalnya "Siapa yang mencuri uang, menggusur rumah, membunuh, dan merayu-rayu rakyat?". Oleh karena itu, dengan adanya majas repetisi simploke, kalimat menjadi lebih tegas. (inSastra.com/Amry Rasyadany)

Contoh Repetisi SImploke

Contoh Repetisi SImploke

Rujukan

No comments

Salam pegiat sastra .....

Bagaimana tanggapan Anda mengenai tulisan di atas?
Berkomentarlah dengan bahasa yang santun dan berikan manfaat untuk sesama.

Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun, serta pertanyaan seputar kesusastraan. Mari bersama membentangkan wawasan kesusastraan.