Kenali Majas #7 - Aposiopesis
Bicara soal majas penegasan, nyatanya tidak melulu harus menambah atau memuat kata atau diksi tertentu sebagai kunci untuk semakin mempertegas maksud atau makna yang ingin disampaikan. Penegasan juga bisa dicapai bahkan tanpa mengucapkan kata-kata pamungkas. Kira-kira begitulah gambaran dari aposiopesis atau dalam kasus-kasus tertentu dapat disamaartikan sebagai apa yang sekarang lebih dikenal dengan kata speechless.
Sebelumnya: Kenali Majas #6 - Apofasis / Preterisio
Definisi Aposiopesis
Kata aposiopesis berasal dari bahasa Yunani klasik yang artinya "menjadi diam". Majas aposiopesis merupakan majas penegasan yang bentuknya memotong kalimat yang sedang diutarakan. Nyoman Kutha Ratna mengatakan bahwa majas aposiopesis adalah penegasan dengan penghentian di tengah-tengah kalimat. Dalam sebuah tulisan, aposiopesis dapat dihadirkan dengan menggunakan tanda elipsis (...).
Aposiopesis biasanya menghentikan ucapan atau kalimat secara tiba-tiba seolah-olah pembicara atau penulis enggan untuk melanjutkan kalimatnya. Sikap seperti itu digunakan untuk menunjukkan perasaan emosional yang tinggi (seperti amarah, cinta, kesedihan, kebahagiaan, dan sebagainya). Aposiopesis dapat memicu imajinasi dari pendengar atau pembaca untuk menentukan sendiri seperti apa bentuk kalimat lengkapnya.
Contoh Aposiopesis
Ternyata selama ini aku salah. Aku pikir kamu ..., ternyata ....
Turuti kata-kata Bapak! Atau ....
Pada contoh pertama, terdapat dua bagian yang dihilangkan sebagai bentuk aposiopesis. Suasana emosional yang sedang dibangun dalam kalimat itu semakin terasa dengan adanya aposiopesis. bandingkan dengan kalimat yang lengkap seperti, "Ternyata selama ini aku salah. Aku pikir kamu berbeda, ternyata kamu selingkuh juga."
Begitu pula dengan contoh kedua yang menunjungkan saking tingginya tingkat emosi yang akan dibangun. Kalimat berikutnya dipilih untuk tidak dilanjutkan. Coba bandingkan dengan versi utuhnya, "Turuti kata-kata Bapak! Atau kamu keluar saja dari rumah ini." (inSastra/Amry Rasyadany)
Referensi
Selanjutnya: Kenali Majas #8 - Arkaisme
Tidak ada komentar
Salam pegiat sastra .....
Bagaimana tanggapan Anda mengenai tulisan di atas?
Berkomentarlah dengan bahasa yang santun dan berikan manfaat untuk sesama.
Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun, serta pertanyaan seputar kesusastraan. Mari bersama membentangkan wawasan kesusastraan.