Indonesia Punya Hari Puisi Nasional
![]() |
Peserta Lomba Musikalisasi Puisi, Festival Hari Puisi Indonesia 2014 yang diselenggarakan oleh Yayasan Panggung Melayu. |
MajasOnline.com-Pada tanggal 22 November 2012, 40 penyair Indonesia berkumpul di Pekanbaru, Riau untuk mendeklarasikan Hari Puisi Nasional yang dipimpin oleh Sutardji Calzoum Bachri. Peringatan Hari Puisi Nasional tersebut jath pada tanggal 26 Juli. Tanggal tersebut merupakan hari kelahiran Chairil Anwar sebagai salah satu penyair besar di Indonesia.
Belum genap setahun kemudian dari deklarasi Hari Puisi Nasional, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryati menetapkan tanggal 3 Juli yang merupakan hari kelahiran penulis novel "Salah Auhan" Abdul Moeis sebagai Hari Sastra Nasional. Deklarasi yang digagas oleh Taufik Ismail ini berlangsung di Bukit Tinggi, Sumatra Barat pada tanggal 24 Maret 2013.
Dalam kurun waktu kurang dari setahun, Indonesia memiliki dua hari peringatan yang sangat berpengaruh pada perkembangan kusastraan di negeri ini. Hal itu tidak lain merupakan upaya dari para sastrawan Indonesia untuk meningkatkan minat bersastraa di masyarakat.
Seperti yang dikutip dari koran-sindo.com, penyair Agus R Sarjono mengatakan, "Pemerintah kita seolah meninggalkan dunia membaca sastra yang sempat dilakukan oleh sejumlah tokoh besar. Sebut saja Soekarno, Sjahrir, Hatta semuanya paham dengan dunia sastra. Bahkan Sumpah Pemuda ditulis dalam puisi pendek yang sangat indah.”
Hal senada juga diungkapkan oleh budayawan Sosiawan Leak bahwa sudah selayaknya Indonesia memiliki Hari Puisi Nasional. Dengan pendeklarasian Hari Puisi Nasional, kata Sosiawan Leak, masyarakat akan kembali menemukan gairah untuk membaca sastra, khususnya puisi.
Selain untuk meningkatkan minat bersastra di masyarakat, pendeklarasian Hari Puisi dan Hari Sastra Nasional itu juga untuk mengenang karya para sastrawan. Seperti yang diungkapkan oleh sastrawan Taufik Ismail pada kompas.com, "Indonesia memiliki tradisi sastra yang luhur. Namun, kita belum mempunyai suatu hari yang disebut Hari Sastra Indonesia untuk mengenang karya para sastrawan terkemuka yang dimiliki bangsa ini. Generasi muda kita perlu sekali mengetahui dan membaca karya para sastrawan kita tersebut dan karya sastrawan masa sekarang dan masa akan datang."
Sejak Pendeklarasian tersebut, setiap tanggal 3 dan 26 Juli setiap tahunnya selalu diperingati Hari Sastra Nasional dan Hari Puisi Nasional dengan berbagai bentuk kegiatan kesusastraan. Seperti Lomba Cipta Cerpen Nasional yang diselenggarakan oleh Forum Aktif Menulis Indonesia, Peringatan Hari Sastra dan Hari Kebangkitan Nasional yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia Undip, dan Festival Hari Puisi Indonesia yang diselenggarakan oleh Yayasan Panggung Melayu di Jakarta.
Tidak ada komentar
Salam pegiat sastra .....
Bagaimana tanggapan Anda mengenai tulisan di atas?
Berkomentarlah dengan bahasa yang santun dan berikan manfaat untuk sesama.
Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun, serta pertanyaan seputar kesusastraan. Mari bersama membentangkan wawasan kesusastraan.